PIDATO MENJAUHI SIFAT TAKABUR
Assalmu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh. Puji dan syukur kita sanjungkan kepada Allah swt.,
karena dengan limpahan ramat-Nya kita sekalian bisa mengikuti aktivitas berupa
kuliah tujuh menit, tanpa ada halangan suatu apapun. Mudah-mudahan kegiatan
semacam ini senantiasa mendapat ridha Allah swt., amin. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurahkan kepada junjungan nabi besar Muhammad saw.,karena
dengan menyebarnya islam ke penjuru pelosok dunia, kita bisa memedakan yang haq
dan yang bathil berkat hidayah Allah swt. Kalau kita mau merenung akan
keberadaan manusia hidup didunia ini, tentu saja kita akan menyadari, bahwa
kita satu-satunyah mahluk yang lemah, tanpa daya kekuatan sama sekali. Kita
bisa berkedip, bergerak, bahkan bisa berjalan menuju temat ini semata-mata
anugrah dari Allahswt. Tanpa pemberian Allah, maka janganlah bisa berjalan,
bergerak pun saja kita tidak akan mampu. Mengingat hal semacam ini, lalu timbul
kesadaran dalam hati kita masing- masing. Bahwa patutkah manusia ini mempunyai
sifat sombong terhadap sesamanya? Bagi orang yang sesungguhnya beriman, maka
dengan tegas menjawab: bahwa takabur tidak patut dimiliki manusia. Tidak
sedikit manusia takabur sebab harta yang melimpah dimilikinya, rupa yang tampan
dan cantik, mempunyai pangkat dan kedudukannya. Bila hal-hal semacam itu
dijadikan bahan takabur, maka model orang semacam ini kurang berfikir dan amat
Allah. Bagi orang-orang yang takabur dalam hidup ini, maka akan mendapatkan
balasan berupa neraka, karena sesorang yang dalam hatinya menyelinap sifat
takabur, sekalipun sekecil semut maka bisa menghalangi masuk surga. Nabi saw.
Bersabda: Artinya: tidak masuk surga orang yang ada dalam hatinya seberat semut
daripada takabur. (HR.Muslim dan Tirmidzi). Maka sifat takabur haruslah kita
basmi jangan sampai tersisa dalam hati orang-orang islam, karena sifat takabur
adalah suatu perkara yang merusak manusia. Nabi saw. Bersabda: Artinya: tiga
perkara yang merusak, perangai kikir yang ditaati, hawa nafsu yang selalu
diikuti dan sombong ujub pada diri sendiri. (HR.Thabrani). Berkait dengan ini
pula Nabi saw.berperan kepada Tsa’labah: Artinya: ya Tsa’labah Apabila kamu
telah menjumpai manusia yang kikir dan mentaatinya, dan manusia yang selau
mengikuti hawa nafsunya, dan dunia yang dimuliakan turun temurun, dan kamu
jumpai juga manusia masing- masing telah berperangi ujub, maka jaga saja dirimu
sendiri. (HR.Abu Daud). Dengan bahayanya sifat takabur itu, maka kita harus
sadar, bahwa manusia mahluk yang lemah tanpa daya kekutan apapun, segala yang
ada pada diri kita semata-mata anugerah dari Allah swt. Kalau kita mau merenung
betul tetang keberadaan manusia yang sesungguhnya, maka takabur tidak sampai
ada pada hati orang-orang beriman, sekalipun manusia itu berhasil dan sukses
dalam hidupnya. Mudah-mudahan Allah menjauhkan sifat sombong dari diri
orang-orang beriman. Kiranya sampai di sini dulu materi yang kami sampaikan
mudah-mudahan membawa manfaat bagi saya peribadi, dan umunya hadirin sekalian,
amin Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.
- Berkomentar baik dengan informasi yang dipostingkan
- Berkata Sopan dan Tawakal
- Jangan Berkata Kotor
- Jangan Nyepam
- Kunjungi Terus Blog Saya
- Dan Jangan Lupa Di Follow Bila Anda Tertarik Dengan Blog Saya
- Sudah Gtuu aja xD
EmoticonEmoticon