Situ Patenggang Bandung, adalah tempat wisata di bagian selatan Kabupaten Bandung,
terletak di sebuah desa bernama Patengan. Desa ini adalah bagian dari wilayah
administratif Kecamatan Rancabali yang lokasinya berada di bawah kaki Gunung
Patuha, sebuah Gunung yang sangat erat kaitannya dengan objek wisata Kawah Putih.
Situ Patenggang, sebagai sebuah objek wisata alam yang begitu sangat populer di Bandung memiliki cerita yang sangat unik. Ini berawal dari sebuah legenda yang beredar di masyarakat Ciwidey yang hingga saat ini cerita tersebut masih lestari dan dikaitkan dengan nama dari situ/danau tersebut (Patenggang – Patengan). Oleh karena itu, berawal dari sebuah legenda ini pula yang menjadi daya tarik dari tempat wisata di Bandung ini. Secara sederhana, sejarah situ patenggang dimulai dari asal legenda asal mula nama situ ini.
Situ Patenggang, sebagai sebuah objek wisata alam yang begitu sangat populer di Bandung memiliki cerita yang sangat unik. Ini berawal dari sebuah legenda yang beredar di masyarakat Ciwidey yang hingga saat ini cerita tersebut masih lestari dan dikaitkan dengan nama dari situ/danau tersebut (Patenggang – Patengan). Oleh karena itu, berawal dari sebuah legenda ini pula yang menjadi daya tarik dari tempat wisata di Bandung ini. Secara sederhana, sejarah situ patenggang dimulai dari asal legenda asal mula nama situ ini.
Nama Populer yang digunakan sebagai nama danau ini sebenarnya ada 2, pertama yaitu “Situ Patengan” dan yang kedua adalah “Situ Patenggang”. Kedua nama tersebut memiliki pilosofi tersendiri yang menunjukan identitas situ serta saling memiliki keterkaitan . Apabila wisatawan menyebutnya “situ Patengan” hal ini mengacu kepada nama desa dimana danau ini berada. Nama “Patengan” berasal dari bahasa Sunda “Pateangan” yang artinya saling mencari. Sedangkan nama “Patenggang” sendiri yang juga dari bahasa Sunda yang artinya terpisah dari jarah ataupun waktu.
Konon, kedua nama di atas menceritakan sebuah kisah sepasang kekasih yang saling mencintai. Mereka bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis. Ki santang adalah keponakan dari Prabu Siliwangi, seorang raja Padjajaran yang arif dan bijaksana. Sedangkan Dewi Rengganis adalah seorang garis desa yang hidup di sebuah pegunungan. Keduanya memiliki ikatan kasih yang sangat kuat namun terpisah oleh jarak dan waktu (konon mereka terpisah akibat peperangan yang sangat lama). Karena perasaan dan kasih sayang yang begitu besar antara keduanya, akhirnya mereka berupaya untuk saling mencari, hingga pada suatu hari dipertemukan di sebuah batu besar. Batu tersebut dinamakan batu Cinta. Setelah pertemuan itu, singkat cerita Rengganis meminta Ki Santang untuk dibuatkan sebuah danau dimana terdapat pulau kecil di tengahnya. Karena cinta Ki Santang yang begitu mendalam, akhirnya ia mengabulkan permintaan Dewi Rengganis. Sekarang daratan kecil ini bernama pulau Sasuka atau dalam bahasa Indonesia bernama Pulau Asmara.
Mitos masyarakat yang sangat
kuat hingga saat ini “Siapa saja yang ingin hubungannya langgeng, maka
datangkah ke Situ Patenggang, datangilah Batu Cinta dan kelilingi Pulau Asmara.
Tentunya dari aspek wisata, adanya
legenda serta mitos Batu Cinta, dan Pulau Asmara menjadi daya tarik yang sangat
kuat bagi para wisatawan selain pemandangan danau serta keindahan cagar alam
dan perkebunan teh Rancabali yang mengelilinginya. Oleh karena itu, tidak
lengkap rasanya berkunjung ke Situ Patenggang jika tidak menginjakkan kaki di
Batu Cinta dan Pulau Sasuka.
Sebuah Danau yang menjadi Objek
wisata menarik dan Populer
Awalnya, Situ ini adalah bagian dari
cagar alam atau taman nasional seperti cagar alam lain yang ada di Indonesia.
Namun, pada tahun 1981 terjadi sebuah pengembangan yang sangat besar hingga
akhirnya menjadi taman wisata alam. Saat ini, Situ Patenggang Ciwidey dikelola
oleh PTPN VIII, kawasan Bandung Selatan. Pengembangan demi pengembangan
termasuk perbaikan sarana transportasi serta fasilitas pendukung wisata seperti
penginapan, sarana ibadah, rumah makan, tempat penjualan cinderamata, tempat
parkir, gazebo/shelter, perahu, dan lain-lain yang sampai saat ini terus
dilengkapi. Untuk kebersihan, seluruh area bebas dari polusi udara dan sampah
apalagi limbah kimia.
Demikian Panduan Wisata dan sejarah situ Patenggang mulai dari kisah legenda masyarakat setempat sampai akhirnya menjadi tempat wisata alam populer di bagian paling selatan Bandung.
Demikian Panduan Wisata dan sejarah situ Patenggang mulai dari kisah legenda masyarakat setempat sampai akhirnya menjadi tempat wisata alam populer di bagian paling selatan Bandung.
- Berkomentar baik dengan informasi yang dipostingkan
- Berkata Sopan dan Tawakal
- Jangan Berkata Kotor
- Jangan Nyepam
- Kunjungi Terus Blog Saya
- Dan Jangan Lupa Di Follow Bila Anda Tertarik Dengan Blog Saya
- Sudah Gtuu aja xD
EmoticonEmoticon